Fenomena Covid jilid 1 mungkin mindset kita adalah “Jangan sampai tertular”, skr harus diubah, fenomena Covid jilid 2 ini mindset kita adalah “Jangan sampai menularkan” kita mesti rajin-rajin melakukan isoman 14 hari, kalau mmg sulit isoman di rumah, kita isolasi mandiri di mana pun kita berada dengan menjaga diri, menjaga potensi diri menularkan. Jangan menunggu swab meng-Covidkan kita. Kita tidak tahu teman ataupun kolega yang kemarin bercengkrama dgn kita, tertawa menikmati suguhan enak, kini terbaring lemas, pusing yang tak tertahankan, sakit kerongkongan, nyeri dada, batuk tak tertahankan, kehilangan rasa, bahkan berjuang karena sesak nafas, atau jangan-jangan sudah ada yang meninggal karena kita? Ya Allah, nauzubillah min zalik. Mungkin hari ini covid itu sudah mendompleng dalam tenggorokan kita, tetapi dia hanya menunggu waktu yang tepat saat imun kita lemah. Jadi, jangan merasa sehat atau bahkan menyepelekan virus ini. Tidak sedikit berita kematian, satu per satu t...
Andi Sahtiani Jahrir dan Asrianti Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar Dalam tradisi pernikahan di suku Makassar, Sulawesi Selatan ada yang disebut dengan pakkio bunting. pakkio bunting dalam bahasa Makassar disebut dengan pemanggil pengantin. P akkio bunting adalah kegiatan yang dilakukan dengan alunan nyanyian syair yang berbentuk larik puisi yang dialunkan dalam prosesi pernikahan. Proses pelaksanaannya saat rombongan pengantin pria telah datang dan tiba di rumah pengantin wanita. P akkio bunting posisinya berada di barisan paling depan rombongan pengantin melantunkan dan menuturkan syair-syair dengan menggunakan bahasa Makassar . Tradisi pakkio bunting juga dianggap sebagai awal mula penyambutan dan perkenalan pengantin wanita kepada pengantin pria. Dalam penyambutan tersebut dianggap dapat memberikan ...