Skip to main content

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER TEORI DAN APRESIASI PROSA FIKSI

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TA 2017/2018
SOAL UJIAN PENJAMINAN KUALITAS (UPK)
Mata Ujian                    :  Teori dan Apresiasi Prosa Fiksi
Kelas / Semester           :  - / V
Hari/Tanggal                 :      Februari 2018
Waktu                           :  90 Menit
Program Studi                           :  Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
Pengampu M.K.                         :  Jayanti Sampara, S. Pd., M. Hum.


1.         Apa yang dimaksud dengan unsur estetik karya sastra?

Cermatilah kutipan cerpen berikut !
Cerpen 1
Tuan putri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah lalu mengundurkan diri mengingsut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang lalu duduk di tepi tilam tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di surau Tuan Putri itu. ( penggalan cerita klasik )

Cerpen 2
Aku membaca tulisan yang berjudul Psychology. Ia tampak malu, menghindari  pertanyaan tanpa kata terucap, tipe seorang ibu yang baik. “Aku suka kau tidak merokok atau tidak minum-minum keras.” “Itu tidak bisa dikatakan jelek.:” “Yah, mungkin aku lupa menghentikannya.” Aku berharap ia tidak memikirkan hal itu.

2.         Unsur intrinsik yang sama dari kedua penggalan cerita di atas adalah....

Cermatilah kutipan cerita berikut !
“Aku tak ingin kehilangan sahabat, Airin. Banyak yang menghentikan surat mereka, ketika tahu aku lumpuh.”
“Mana mungkin aku begitu...!” Mata Airin terasa panas oleh gumpalan air yang mendesak keluar. Ia terharu melihat keadaan Dayu, sementara semangatnya tetap berkobar walaupun dengan kondisi seperti itu. “Aku tetap sahabatmu, Dayu. Bahkan aku akan tambah sayang padamu setelah bertemu.”
“Sudahlah,” Dayu memegang tangan Airin. “Kenalkan, ini Pamanku.”
  Airin mendorong kursi Dayu, berjalan di atas pasir putih yang lembut. Matahari hampir mencelupkan tubuh emasnya ke laut yang tampak kecoklatan karena langit mulai redup. Rambut Airin yang cepak tak bisa berkibar-kibar seperti rambut Dayu.

3.         Tentukan latar dan watak cerita di atas beserta dengan bukti pernyataannya!
4.         Tuliskan jenis- jenis sudut pandang!
5.         Mengapa sudut pandang sangat penting dalam sebuah karya sastra!



Comments

Popular posts from this blog

MANTRA BUGIS MAKASSAR

MANTRA/  DOANGANG  ( doaG ) ANDI SAHTIANI JAHRIR Mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada anak keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam.  Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari alam, maka man

PAPPASENG TO UGI

PAPPASENG  BUGIS ( ppes) Pappaseng  berasal dari kata dasar paseng yang berarti  pesan  yang harus dipegang sebagai amanat, berisi nasehat, dan merupakan wasiat yang perlu diketahui dan diindahkan. Pappaseng dalam bahasa Bugis mempunyai makna yang sama dengan  wasiat  dalam bahasa Indonesia.  Pappaseng  dapat pula diartikan  pangaja’  yang bermakna nasihatyang berisi ajakan moral yang patut dituruti.  Dalam tulisan punagi (1983:1) dinyatakan bahwa pappaseng adalah wasiat orang tua kepada anak cucunya (orang banyak) yang harus selalu diingat sehingga amanatnya perlu dipatuhi dan dilaksanakan atas rasa tanggung jawab. Mattalitti (1980:5) juga mengemukakan bahwa  pappaseng  bermakna petunjuk-petunjuk dan nasihat dari nenek moyang orang bugis zaman dahulu untuk anak cucunya agar menjalani hidup dengan baik. Jadi,  pappaseng  adalah wasiat orang-orang tua dahulu kepada anak cucunya (generasi berikutnya) yang berisi petunjuk, nasihat, dan amanat yang harus dipatuhi dan dilaksanaka

MAKALAH LANDASAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

BAB   I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pendidikan  manusia dapat memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Banyak pendidik yang memaksakan kehendaknya kepada peserta didik untuk melakukan hal yang mereka inginkan sedangkan peserta didik sendiri tidak membutuhkanya, maka  setiap guru dituntut untuk memahami teori psikologi pendidikan  agar  potensi yang ada pada peserta didik dapat dikembangkan berdasarkan tahap perkembangannya.  Banyak para ahli yang memaparkan tentang perkembangan  peserta didik diantaranya Piaget, Carl R. Rogers, Kohnstam.  Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Sementara itu, keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh tentang  pemahamannya dalam pendidikan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, perlu memahami