Skip to main content

RPS KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

 

Logo UIM
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
MATA KULIAH
KODE
Rumpun MK
BOBOT (SKS)
SEMESTER
Direvisi

Kurikulum dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Pengajaran Bahasa
T=3
P=1
IV
22 – 08 – 2017

OTORISASI

Pengembang RP
Koordinator RMK
Ka PRODI



Andi Sahtiani Jahrir



Andi sahtiani Jahrir



Supriadi Sikki, S.Pd., M.Pd.
Capaian Pembelajaran (CP)
Program Studi        



Mata Kuliah

1.           Mahasiswa memahami konsep Strategi Belajar Mengajar dan lingkupnya yang berkaitan dengan bidang instruksional (kepengajaran)dan menejerial kelas (kepemimpinan/ pengelolaan kelas). Bidang instruksional yaitu hal-hal yang langsung menunjang keberhasilan kurikulum, seperti (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran (isi kurikulum), (3) pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, (4) media pembelajaran dan (5) penilaian. Bidang manajerial berkaiatan dengan kemampuan guru menguasai dan megelola kelas, seperti: (1) bagaimana mengelola orang (siswa dan guru sendiri), (2) memahami beberapa tingkah laku dan sikap siswa yang bermasalah secara individual atau kelompok serta cara menguasainya, dan (3) mengelola fisik kelas (tempat duduk, meja, gambar dinding, dan fasilitas lain yang fleksibel, veriatif, dan penuh makna menunjang pembelajaran).
2.           Mahasiswa memiliki kopetensi yang tinggi mempraktikan model –model pembelajaran bahasa dan sasatra yang variatif dengan menggunakan berbagai pendekatan, metode, teknik, media, dan evaluasi baik yang konvensional maupun yang mutakhir.
3.           mahasiswa memahami berbagai problematic pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang ditemukan dilapangan, melalui kunjungan dan pengamatan kelas di SMP dan SMA.
Diskripsi Singkat MK
Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (PPBSI) membekali mahasiswa dengan pengetahuan teoretis tentang berbagai pendekatan, metode, teknik, prinsip, media, dan pengelolaan pembelajaran serta bagaimana mempraktikkan hal-hal tersebut menjadi model-model pembelajaran yang variatif dengan suasana belajar yang kondusif sehingga pembelajaran itu menarik dan memikat para siswa.
Mata kuliah PPBSI mencakup dua bidang besar, yaitu berkaitan dengan (1) Kekonstruksionalan yang secara langsung mencapai keberhasilan teoretikum, seperti tujuan, materi, pendekatan, metode, teknik, dan media pembelajaran serta (2) kemanajerialan guru di dalam kelas, seperti mengelola orang dan mengatur fisik kelas sebagai penunjang kondisi pembelajaran.
Pustaka
Utama :

1.           Aa Karnaen, M. Pa. .... Asas-asas Media Pengajaran.
2.           Abdulah, Aliah. 1980. Alat Bantu Pengajaran Bahasa. Jakarta:
Depdikbud.
3.           Ametembun, Drs. 1970. Kelas. Bandung: Alimni IKIP.
4.           Ahsin. 1980. Menggalakkan Kegiatan Belajar Bertolak dari Pengalaman Murid. Jakarta: Depdikbud.
5.           Bambang K.P. .... Pragmatik dalam Pengajaran Bahasa Menyibak Kurikulum 1984. Jakarta: Erlangga.
6.           Bobbi De Parter & Mike Hermacke. 2000. Quantum Learning, membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan (diterjemahkan dari Quantum Learning: Unleashing
The Genius In You ). Bandung: Penerbit Kaifa.
Pendukung :

1.           Bobbi De Parter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourine. 2003. Quantum Teaching,Mempraktikan Quantum learning diruang-ruang kelas (diterjemahkan dari Quantum)
Media Pembelajaran
Software :
Hardware :
Materi ajar ( Power Point, youtube)
Laptop, LCD, White Board.
Team Teaching
·          Andi Sahtiani Jahrir, S.Pd., M.Pd.
Mata Kuliah Syarat
-
Mg Ke-
CP-K
(Sesuai tahapan belajar)
Materi Pembelajaran
[Pustaka]
Metode / Strategi Pembelajaran
[ Estimasi Waktu]
Assessment
Indikator
Bentuk
Bobot
1—3
·   orientasi program perkuliahan
·   PengertianSBM
·   Aspek/ unsur SBM
·   FungsiSBM
·   Asumsi yang melandasi SBM
·   Ruang Lingkup SBM
·     Kegiatan Pembelajaran dan fungsi SBM sebagai salah satu mata kuliah ke-PBM-an.
·     Menjelaskan prasyarat, tata tertib, dan prosedur perkuliahan.
·     Kelas dibuat menjadi lima kelompok. Media pembelajaran: papan tulis, lembar diagram, dan lembar-lembar materi SBM.
·     Berdiskusi tentang pengertian, aspek, fungsi, asumsi dasar, dan ruang lingkup SBM.
·      Tanya Jawab
·      Tugas
·      Latihan

[TM: 1 x 3 x 50]
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
Diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan konsep/makna, lingkup, aspek, fungsi, dan asumsi yang melandasi Strategi Belajar Mengajar (SBM)

·         Tugas
10%
4-7
- Pengertian belajar, tipe belajar, fase belajar, dan indikator hasil belajar
- Pengertian pendekatan, metode, teknik pembelajaran dan,
- Jenis
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran umum

- Jenis
pendekatan, metode, dan teknik pembelaajaran khusus.



Kegiatan pembelajaran:
1.           Mulai memperkenalkan skenario pembelajaran yang berpendekatan CTL dengan tujuh pularnya.
2.           kelas dibagi dalam kelompok- kelompok dengan cara mahasiswa menghitung satu, dua, tiga dst. Mulai dari baris paling depan, yang nomor satu masuk kelompok satu, yang nomor dua masuk nomor dua, dst. Sampai mencapai lima atau enam kelompok (learning community)
3.           Kemampuan ynag dilatihkan adalah menjelaskan dan mendeskripsikan hal- hal yang berkaitan dengan mengajar, belajar, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran (kontruktivisme)
4.           setiap kelompok menerima materi kajian dari beberapasumber dan dua lember kertas kuarto/ karton (modeling)
5.           selama empat puluh menit mahasiswa membaca dan mengkaji materi, mencatat dan mendeskripsikan semuanya pada kertas/ transparansi/ karton (questioning dan inquiri)
6.           kelompok menyajikan dan menayangkan hasil temuannya. Kreativitas penyajian ide hasil temuan (misalnya dengan bagan, gambar, atau verbal) sangat dihargai (konstrivisme)
7.           “Sharing Ideas” dalam kelas mengenai apa-apa yang berkaiatan dengan pokok bahasan yang bisa ditemnukan dari sumber dan pengalaman belajar sendiri (konstrutivisme)
8.           Pemberian “bonus” untuk kelompok penampil terbaik (refleksi).


1.           Mengkaji materi secara berkelompok
2.           Tanya jawab dan diskusi dalam kelompok
3.           Penyajian dan penayangan hasil dalam diskusi kelas

1.           Mahasiswa dapat menjelaskan makna mengajar, belajar, tipe belajar, fase belajar, dan indikator hasil belajar
2.           Mahasiswa dapat membedakan makna dan jenis pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara umum dan khusus.


1.       Evaluasi pembelajaran melalui penilaian autentik (Authentic assessment)
2.       Mengamati partisipasi mahasiswa dalam kerja kelompok (penilian proses)dan
3.       menilai kualitas display hasil kegiatan

5%
8—12
1. Pendekatan CBSA
2. Pendekata Struktural
3.           Metode SAS
4.           Teknik Anbion


Kegiatan Pembelajaran
1.  pembelajaran dillaksanakan melalui skenario CTL

2.           Mahasiswa masuk dalam kelompok- kelompok
3.           Dosen bertindak sebagai m,odel, m,emberi contoh pembelajaran salah
satu pokok bahasan struktur kebahasaan dengan pendekatan structural.
4.           mahasiswa mengamati sajian dan secara berkelompok menemukan, mencatat yang menurut mereka penting (inquiry)
5.           setiap kelompok menerima, membaca, dan mengkaji sumber yang berakitan dengan pokok bahasan (inquiry)
6.           setiap kelompok mengajukan pertenyaan tentang hal-hal yang berhubungan antara hasil pengamatan model sajian dengan hal-hal teoritis pada buku sumber (questioning)
7.           perhatian khusus kepada kelompok yang kurang aktif.


·      Ceramah,
·      Diskusi
·      Studi Kasus
[TM: 1 x 3 x 50]
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan dan menjelaskan beberapa pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum 1975,
pendekatan CBSA, pendekatan Struktural, Metode SAS,Teknik Anbion (patern drill), dsb.


1. beberapa buku sumber
2. Kertas karton berisi keluarga struktur “ini Budi”.
gambar dan kalimat
1.alat-alat tulis
3.   Sekelompok mahasiswa bertindak sebagai siswa SD
4.   secara individual membuat rangkaian tentang materi sajian dan hasil diskusi/ Tanya jawab bisa dikerjakan di rumah


10%
13—14
-  Pendekatan Pragmatik
-  Pendekatan Komunikatif
-  Pendekatan Integratif
-  Strategi rekonstruktif, dan
-  Lima pendekatan lain: Community Laguage Learning, Total Physical Response, The Natural Approach, The Sitent Way dan Sugestopedy.

1.           Pembelajaran dilaksanakan melalui peningkatan penerapan model CTL yang ditunjang oleh tujuh pilar: konstruktivisme, pemodelan, perencanaan, bertanya, belajar berkelompok, penilaian authentic, dan refleksi
2.           Mahasiswa belajar dalam kelompok
2.           Mahasiswa mengkaji dan memperkerjakan bahan dirumah
3.           Kelompok menyajikan bahan dalam diskusi
4.           Kelompok lain mengamati, menyimak bahan, dan menilai kerja kelompok lain
5.           Dosen memberikan penjelasan tambahan tentang topik-topik yang dibahas.

·          Ceramah
·          Presentasi
[TM: 1 x 3 x 50]
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
Mahasiswa dapat menjelaskan dan menunjukan cirri- ciri beberapa pendekatan, metode teknik yang diharapkan pada kurikulum 1984 dan 1994

·              Membuat laporan buku/bahan penyajiann
·              menyajikan temuan bahan dalam diskusi

10%
13—16
1. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Leraning )
2. Apa itu pendekatan Konstektual (CTL) ?
3.Penerapan CTL di kelas
4.Menyususn rencana
5.pembelajaran berbasis Konstektual Penerapan CTL sebagai Alternatif model pembelajaran bahasa Berbasisi KBK (Pembelajaran Konstekstual in action)
6.Contoh format rencana pembelajaran berbasis CTL

4.           Penerapan CTL sebagai Alternatif model pembelajaran bahasa Berbasisi KBK (Pembelajaran Konstekstual in action)
5.           Contoh format rencana pembelajaran berbasis CTL mengkaji materi CTL dari sumber yang tersedia
6.           menyusun bahan sajian dalam diskusi minggu berikutnya
5.           pembelajaran akan dilanjutkan di pertemuan berikutnya


·      Tugas individu dan kelompok
[TM: 1 x 3 x 50]
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
Mahasiswa dapat menjelaskan dan memberikan ciri-ciri pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran dalam penerapan Kurikulum Berbasisi Kompetensi (2004)

1.Mengkaji materi secara berkelompok
2.Tanya jawab dan diskusi kelompok
3.Menyususn bahasa sajian dalam diskusi minggu depan

5%
16
Evaluasi Akhir Semester


 

Comments

Popular posts from this blog

MANTRA BUGIS MAKASSAR

MANTRA/  DOANGANG  ( doaG ) ANDI SAHTIANI JAHRIR Mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada anak keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam.  Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari alam, maka man

PAPPASENG TO UGI

PAPPASENG  BUGIS ( ppes) Pappaseng  berasal dari kata dasar paseng yang berarti  pesan  yang harus dipegang sebagai amanat, berisi nasehat, dan merupakan wasiat yang perlu diketahui dan diindahkan. Pappaseng dalam bahasa Bugis mempunyai makna yang sama dengan  wasiat  dalam bahasa Indonesia.  Pappaseng  dapat pula diartikan  pangaja’  yang bermakna nasihatyang berisi ajakan moral yang patut dituruti.  Dalam tulisan punagi (1983:1) dinyatakan bahwa pappaseng adalah wasiat orang tua kepada anak cucunya (orang banyak) yang harus selalu diingat sehingga amanatnya perlu dipatuhi dan dilaksanakan atas rasa tanggung jawab. Mattalitti (1980:5) juga mengemukakan bahwa  pappaseng  bermakna petunjuk-petunjuk dan nasihat dari nenek moyang orang bugis zaman dahulu untuk anak cucunya agar menjalani hidup dengan baik. Jadi,  pappaseng  adalah wasiat orang-orang tua dahulu kepada anak cucunya (generasi berikutnya) yang berisi petunjuk, nasihat, dan amanat yang harus dipatuhi dan dilaksanaka

MAKALAH LANDASAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

BAB   I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pendidikan  manusia dapat memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Banyak pendidik yang memaksakan kehendaknya kepada peserta didik untuk melakukan hal yang mereka inginkan sedangkan peserta didik sendiri tidak membutuhkanya, maka  setiap guru dituntut untuk memahami teori psikologi pendidikan  agar  potensi yang ada pada peserta didik dapat dikembangkan berdasarkan tahap perkembangannya.  Banyak para ahli yang memaparkan tentang perkembangan  peserta didik diantaranya Piaget, Carl R. Rogers, Kohnstam.  Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Sementara itu, keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh tentang  pemahamannya dalam pendidikan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, perlu memahami