|
|
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
PRODI PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
|
||||||||||||||
|
MATA KULIAH
|
KODE
|
Rumpun MK
|
BOBOT (SKS)
|
SEMESTER
|
Direvisi
|
||||||||||
|
SISTEM PENGENDALIAN OTOMATIS
|
KK623103
|
JIKA ADA
|
T=3
|
P=1
|
III
|
17 – 02 – 2016
|
|||||||||
|
OTORISASI
|
Pengembang
RP
|
Koordinator
RMK
|
Ka PRODI
|
||||||||||||
|
Andi Sahtiani Jahrir, S.Pd., M.Pd.
|
Andi Sahtiani Jahrir,
S.Pd., M.Pd
|
Hakim Naba, S.Pd., M.Pd.
|
|||||||||||||
|
Capaian Pembelajaran (CP)
|
Program
Studi
|
|
|||||||||||||
|
Menghasilkan
lulusan S-1 yang ahli/kompenten dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
|||||||||||||||
|
Mata Kuliah
|
|
||||||||||||||
|
Setelah
mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu:
• mengetahui,
memahami, dan membedakan berbagai hal dalam ilmu pragmatik pengetahuan
mengenai situasi tutur, tindak tutur, jenis-jenis tindak tutur, presuposisi, implikatur,
entailement, prinsip kerjasma, prinsip kesopanan, parameter pragmatik,
wacana tekstual, wacana kontekstual, bentuk dan nilai komunikatif kalimat
dalam bahasa Indonesia, dan pragmatik imperatitif.
•
menjelaskan dan melaksanakan setiap tugas
yang diberikan
•
menerima, menilai, mengelola, dan
memecahkan setiap permasalahan dalam kajian ilmiah,serta mampu membuktikan
dalam menyelesaikan tugas dapat menghindari hal-hal yang tidak terpuji,
misalnya plagiat.
|
|||||||||||||||
|
Diskripsi Singkat MK
|
Mata Kuliah ini mengkaji, mendiskusikan, dan menerapkan tentang
ilmu pragmatik, pengetahuan mengenai situasi tutur, tindak tutur, jenis-jenis
tindak tutur, presuposisi, implikatur, entailement, prinsip kerjasma,
prinsip kesopanan, parameter pragmatik, wacana tekstual, wacana kontekstual,
bentuk dan nilai komunikatif kalimat dalam bahasa Indonesia, dan pragmatik
imperatitif.
|
||||||||||||||
|
Pustaka
|
Utama :
|
|
|||||||||||||
|
1.Chaer,
Abdul. 2010. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: RinekaCipta.
2.Cummings,
Louise. 2007. Pragmatik sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta:
PustakaPelajar.
3. Yule, George. 2014. Pragmatik.
Yogyakarta: PustakaPelajar.
|
|||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||
|
|
|||||||||||||||
|
Media Pembelajaran
|
Software :
|
Hardware :
|
|||||||||||||
|
Ms. Office, Power Point
|
Artikel, Laptop, LCD, White
Board.
|
||||||||||||||
|
Team Teaching
|
1. Andi Sahtiani Jahrir, S.Pd., M.Pd.
|
||||||||||||||
|
Mata Kuliah Syarat
|
Berbicara, Linguistik
Terapan
|
||||||||||||||
|
Mg Ke-
|
CP-K
(Sesuai tahapan belajar)
|
Materi
Pembelajaran
[Pustaka]
|
Metode / Strategi Pembelajaran
[ Estimasi Waktu]
|
Assessment
|
|||||||||||
|
Indikator
|
Bentuk
|
Bobot
|
|||||||||||||
|
1
|
[C2,
A2, P2] Mahasiswa mampu menjelaskan hakikat dan sejarah pragmatik
|
·
Hakikat
dan Sejarah Pragmatik
·
Hakikat Pragmatik
·
Sejarah dan Latar Belakang Lahirnya
Pragmatik
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
|
·
Ketepatan menjelaskan hakikat pragmatik
·
Ketepatan menjelaskan arsitektur sistem operasi
|
·
Mendiskusikan hasil makalah
|
5%
|
|||||||||
|
2
|
[C4, A2, P2] Mahasiswa
mampu menjelaskan
dan mendiskusikan situasi tutur dengan
benar dan bertanggung jawab
|
·
Situasi
Tutur
·
Aspek-aspek Situasi Tutur
·
Perbedaan Analisis Linguistik Struktural
dengan Analisis Pragmatik
|
Latihan
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 2: Membuat Tutorial
langkah-langkah Instalasi OS Windows dan Linux dan perbandingannya
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan melakukan instalasi OS Windows dan
Linux sesuai tutorial
|
·
Mendemokan langkah-langkah instalasi OS Windows
dan Linux
|
10%
|
|||||||||
|
3
|
[C2, A5] Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep proses dengan baik dan benar
|
Proses
1. Deskripsi proses
2. Diagram state
proses
3. Implementasi Proses
4. Tahap-tahap pembuatan proses
5. Pengalihan proses
6. Kedudukan sistem operasi
[1]: Hal 82 - 106
[2]: Hal 81 – 142
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 3:
-
Review Proses
di beragam sistem operasi
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan konsep proses
|
·
Menyusun makalah
|
5%
|
|||||||||
|
4
|
[C3, A5] Mahasiswa mampu
menyusun algoritma penjadwalan proses dengan baik dan bertanggung jawab
|
Penjadwalan Proses
1. Deskripsi penjadwalan proses
2. Tipe-tipe penjadwalan proses
3. Strategi penjadwalan proses
4. Algoritma-algoritma penjadwalan proses
[1]: Hal 107 - 128
[2]: Hal 143 – 160
|
Ceramah, Diskusi, Latihan
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 4:
-
Menyusun
algoritma penjadwalan proses berdasarkan kasus yang diperoleh
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menyusun algoritma-algoritma
penjadwalan proses
|
·
Menyusun makalah
·
Quis I
|
10%
|
|||||||||
|
5
|
[C3, A5] Mahasiswa mampu
mengemukakan cara menyelesaikan masalah kongkurensi dengan baik dan
bertanggung jawab
|
Konkurensi
1. Prinsip-prinsip kongkurensi
2. Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan kongkurensi
3. Interaksi antarproses
4. Pokok penyelesaian masalah kongkurensi
[1]: Hal 130 – 140
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 5:
-
Review Kasus
menyelesaikan masalah kongkurensi
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan cara menyelesaikan
masalah konkurensi
|
·
Menyusun makalah
|
5%
|
|||||||||
|
6
|
[C3, A5] Mahasiswa mampu
mengemukakan cara menyelesaikan mutual
exclusion dengan baik dan bertanggung jawab
|
Mutual Exclusion
1. Pentingnya mutual
exclusion
2. Metode-metode penjaminan mutual exclusion
3. Metode dengan busy
waiting
4. Metode dengan semaphore
[1]: Hal 141 – 160
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 6:
-
Review kasus
menggunakan metode Busy Waiting dan
Semaphore
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan metode-metode penjaminan mutual exclusion
|
·
Menyusun makalah
|
5%
|
|||||||||
|
7
|
[C3, A5] Mahasiswa mampu
mengemukakan cara mengatasi proses deadlock
dengan baik dan bertanggung jawab
|
Deadlock
1. Model deadlock
2. Metode-metode mengatasi deadlock
3. Strategi burung unta
4. Pencegahan deadlock
5. Deteksi pemulihan deadlock
6. Strategi penanggulangan deadlock terpadu
[1]: Hal 161 - 178
[2]: Hal 432 - 459
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 7:
-
Review kasus
metode pencegahan deadlock
-
Review kasus
komunikasi antar proses di Linux
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan metode pencegahan deadlock
|
·
Menyusun makalah
|
5%
|
|||||||||
|
8
|
Evaluasi Tengah Semester
|
||||||||||||||
|
9,10
|
[C2, A5] Mahasiswa mampu
menjelaskan strategi dan teknik pengelolaan memori dengan baik dan
bertanggung jawab
|
Manajemen pemartisian
statik
1. Manajemen memori
2. Hirarki memori
3. Manajemen memori tanpa swapping
Manajemen pemartisian dinamis
1. Multiprogramming
dengan swapping
2. Multiprogramming
dengan pemartisian dinamis
3. Pencatatan pemakaian memori
4. Strategi alokasi memori
5. Sistem buddy
6. Alokasi ruang swap
pada disk
7. Segmentasi
[1]: Hal 180 - 206
[2]: Hal 174 - 246
|
Ceramah, Diskusi, Latihan
[TM: 2 x 3 x 50]
Tugas 9:
-
Menyusun algoritma
alokasi memori berdasarkan kasus yang diperoleh
-
Review kasus
dukungan manajemen memori di Intel x86
[BT: 2 x 3 x 60]
[BM: 2 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan konsep pemartisian statik
dan dinamis
·
Ketepatan menjelaskan strategi-strategi alokasi memori
|
·
Menyusun makalah
|
20%
|
|||||||||
|
11
|
[C2, A5] Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep sistem Paging
dengan baik dan benar
|
Sistem Paging
1. Virtual
memory
2. Deskripsi sistem paging
3. Penggantian page
4. Masalah-masalah utama pada sistem paging
5. Masalah-masalah implementasi sistem paging
[1]: Hal 207 - 234
[2]: Hal 186 - 246
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 10:
-
Review kasus
menggunakan sistem paging
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan konsep sistem paging
|
·
Menyusun makalah
·
Quis II
|
10%
|
|||||||||
|
12,13
|
[C2, A5] Mahasiswa mampu
menjelaskan prinsip manajemen perangkat input/output,
dan mekanismenya dengan baik dan benar
|
Manajemen Perangkat Input/Output
1. Klasifikasi perangkat I/O
2. Teknik pemrograman perangkat I/O
3. Evolusi fungsi perangkat I/O
4. Prinsip manajemen perangkat I/O
5. Hirarki pengelolaan perangkat I/O
6.
Buffering I/O
7.
Mekanisme disk, clock, dan RAM disk
[1]: Hal 252 - 280
[2]: Hal 327 - 357
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 2 x 3 x 50]
Tugas 11:
-
Review kasus
interupsi dan exception di Intel
dan Penanganan I/O di Intel
-
Review kasus
manajemen perangkat I/O
[BT: 2 x 3 x 60]
[BM: 2 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan prinsip manajemen
perangkat I/O
·
Ketepatan menjelaskan hirarki pengelolaan
perangkat I/O
|
·
Menyusun makalah
·
Quis III
|
10%
|
|||||||||
|
14
|
[C2, A5] Mahasiswa mampu
menjelaskan fungsi dan arsitektur sistem file
dengan baik dan benar
|
Sistem manajemen file
1.
Sasaran dan
fungsi sistem manajemen file
2.
Arsitektur
pengeloaan file
3.
Sistem dan
penyimpanan file
4.
Shared file
5.
Sistem akses file
6.
Implementasi
sistem file
7.
Implementasi
direktori
8.
Keandalan sistem
manajemen file
9.
Kinerja sistem
manajemen file
[1]: Hal 282 - 326
[2]: Hal 255 - 322
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 12:
-
Review kasus
sistem file
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan sistem manajemen file
·
Ketepatan menjelaskan implementasi sistem
manajemen file
|
·
Menyusun makalah
·
Quis IV
|
10%
|
|||||||||
|
15
|
[C2, A5] Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep pengamanan sistem komputer dengan baik dan bertanggung
jawab
|
Keamanan Sistem
1. Defenisi keamanan sistem
2. Otentifikasi user
3. Mekanisme proteksi sistem komputer
4.
Malicious program
5.
Virus dan anti-virus
[1]: Hal 328 - 346
[2]: Hal 611 - 710
|
Ceramah, Diskusi
[TM: 1 x 3 x 50]
Tugas 13:
-
Review kasus hacker dan cracker dan berikan solusi penangannnya
[BT: 1 x 3 x 60]
[BM: 1 x 3 x 60]
|
·
Ketepatan menjelaskan mekanisme keamanan sistem
|
·
Menyusun makalah
·
Quis V
|
5%
|
|||||||||
|
16
|
Evaluasi Akhir Semester
|
||||||||||||||
MANTRA/ DOANGANG ( doaG ) ANDI SAHTIANI JAHRIR Mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada anak keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam. Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari ...
Comments
Post a Comment