Skip to main content

Cerpen: PARAGRAF

PARAGRAF
Puspita Iksan


Kriiing … Kriiiing ... Kringg
Jam menunjukan pukul 04 . 30. Saya mulai bergegas untuk melaksanakan salat subuh. Setelah salat subuh, saya membereskan kamarku. Jam sudah menunjukan pukul 06.30. Berhubung ada mata kuliah bahasa Indonesia pada pukul 08.00, maka saya bersiap-siap ke kampus. Seperti biasa, saya pergi ke kampus dengan berjalan kaki bersama temanku –Anti. Selang beberapa menit setelah kami sampai di kampus, dosen pun datang. Pertemuan kali ini kita belajar tentang paragraf. Tanpa terasa dua jam telah berlalu, dan dosen pun keluar.
Saya merasa dalam pembelajaran tadi tidak ada yang sulit. Namun, Anti terlihat begitu gelisah. Dengan rasa penasaran saya pun menghampirinya dan menanyakan sebenarnya apa yang terjadi dengannya.

Saya : “Anti, apa yang kamu pikirkan? Kok, kelihatannya gelisah?”
Anti : “Ini loh, saya kurang paham dalam pembelajaran tadi.”
Saya : “Yang kamu kurang pahami itu di bagian mananya?”
Anti : “Saya kurang paham itu di bagian pengertian paragraf?
Saya : “Oh … paragraf adalah perpaduan kalimat yang memiliki satu kesatuan antara ide pokok dengan kalimat penjelas, dalam sebuah paragraf terdapat sebuah ide pokok yang di dukung oleh seluruh kalimat dalam paragraf tersebut. Mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama, kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Keseluruhan kalimat ini saling berkaitan satu sama lain dalam membentuk sebuah karangan dengan sebuah gagasan. Sebuah paragraf  juga dapat di tinjau dari dua sisi, yakni isi dan struktur. Ditinjau dari isi, paragraf merupakan suatu kalimat tentang suatu gagasan utama yang disusun secara detail dan merupakan satu kesatuan.
Anti : “Oh, begitu yah! Sekarang saya sudah paham. Terimakasih yah, sudah mau menjelaskannya kembali kepada saya.”
Saya : “Sama-sama,  kali lain, kalau ada yang kamu kurang pahami lagi, tanyakan saja kepada saya.  mungkin saya bisa menjelaskannya kembali.”
Anti : “Iya, sip.”


Comments

Popular posts from this blog

MANTRA BUGIS MAKASSAR

MANTRA/  DOANGANG  ( doaG ) ANDI SAHTIANI JAHRIR Mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada anak keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam.  Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari ...

PAPPASENG TO UGI

PAPPASENG  BUGIS ( ppes) Pappaseng  berasal dari kata dasar paseng yang berarti  pesan  yang harus dipegang sebagai amanat, berisi nasehat, dan merupakan wasiat yang perlu diketahui dan diindahkan. Pappaseng dalam bahasa Bugis mempunyai makna yang sama dengan  wasiat  dalam bahasa Indonesia.  Pappaseng  dapat pula diartikan  pangaja’  yang bermakna nasihatyang berisi ajakan moral yang patut dituruti.  Dalam tulisan punagi (1983:1) dinyatakan bahwa pappaseng adalah wasiat orang tua kepada anak cucunya (orang banyak) yang harus selalu diingat sehingga amanatnya perlu dipatuhi dan dilaksanakan atas rasa tanggung jawab. Mattalitti (1980:5) juga mengemukakan bahwa  pappaseng  bermakna petunjuk-petunjuk dan nasihat dari nenek moyang orang bugis zaman dahulu untuk anak cucunya agar menjalani hidup dengan baik. Jadi,  pappaseng  adalah wasiat orang-orang tua dahulu kepada anak cucunya (generasi berikutnya) yan...

MAKALAH LANDASAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

BAB   I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pendidikan  manusia dapat memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Banyak pendidik yang memaksakan kehendaknya kepada peserta didik untuk melakukan hal yang mereka inginkan sedangkan peserta didik sendiri tidak membutuhkanya, maka  setiap guru dituntut untuk memahami teori psikologi pendidikan  agar  potensi yang ada pada peserta didik dapat dikembangkan berdasarkan tahap perkembangannya.  Banyak para ahli yang memaparkan tentang perkembangan  peserta didik diantaranya Piaget, Carl R. Rogers, Kohnstam.  Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Sementara itu, keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh tentang  pemahamannya dalam pendidikan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu...