Skip to main content

Cerpen karya Wirdayasah: KARYA TULIS ILMIAH DAN KARYA TULIS FIKSI


Wirdayasah
Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Universitas Islam Makassar  

        Badanku rasanya sangat pegal dan terasa kaku, kedua mataku masih sulit untuk kubuka. Aku harus bangun karena jam sudah menunjukkan pukul 07.00, segera kubergegas untuk mandi lalu ke kampus.
Hanya meneguk segelas air putih dan bergegas menuju kampus. Suasana di jalan sudah sangat ramai, apalagi jalan di kompleks Hartaco Jaya yang selalu dan selalu macet dipenuhi kendaraan bermotor, belum lagi jalan yang becek mengotori  sepatuku, tadinya aku sudah merasa bersih dan rapi di saat setelah mandi. Setelah sampai kampus aku merasa seperti dari sawah akibat becek dijalan yang mengotori sepatuku.
Sesampainya di kampus, aku bergegas menuju ruangan tempatku kuliah dan ternyata dosen sudah masuk.”Aduuhhh, aku terlambat lagi, padahal hari ini aku harus naik menampilkan hasil presentaseku dalam bentuk video” ucapku dalam hati sambil melihat teman-temanku yang sudah duduk dalam ruangan. Untung saja dosennya berbaik hati mengizinkanku masuk dalam ruangan karena dosen juga belum lama dalam ruangan.”Alhamdulillah itu artinya teman kelompokku belum naik menampilkan hasil presentase kami yang dalam bentuk video” ucapku sambil mengelus dada dengan penuh rasa syukur.
Setelah beberapa menit dalam ruangan, dosen pun menunjuk kelompok kami untuk naik menampilkan hasil presentase kami yang dalam bentuk video dengan judul makalah karya tulis ilmiah dan karya tulis fiksi. Setelah menampilkan hasil presentase kami ada dari kelompok 2 yang mengajukan pertanyaan.
Fifi       : ”Apa perbedaan karya tulis ilmiah dan karya tulis fiksi?”
Saya     : “Karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang memiliki ketentuan baku dalam penulisannya. Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah bahasa yang baku. Kata ganti orang pertama dan kedua tidak digunakan dalam penulisan karya ilmiah, biasanya kata ganti saya digantikan dengan kata penulis. Karya ilmiah lebih menekankan kepada fakta dan data yang akurat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi, contoh, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, ataupun akademik. Sedangkan karya tulis fiksi adalah karya tulis yang sifatnya fleksibel dalam penggunaan bahasa. Bersifat fiksi dan biasanya penulisan disertai dengan unsure subjektifitas yang tinggi. Penggunaan bahasa yang bebas ini membuat karya tulis fiksi tidak memiliki aturan yang mengikat. Penulis bebas mengekspresikan dirinya melalui karyatulis fiksi. Contoh fiksi, puisi, novel, dan cerita pendek.
Moderator: “Bagaimana dengan kelompok dua apakah jawabannya bisa diterima?”
Fifi       : “Ya saya telah paham oleh apa yang dijelaskan pemateri”(katanya dengan pelan)
Moderator: “Baiklah presentase pada hari ini cukup sekian daan terima kasih.”



Comments

Popular posts from this blog

MANTRA BUGIS MAKASSAR

MANTRA/  DOANGANG  ( doaG ) ANDI SAHTIANI JAHRIR Mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada anak keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam.  Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari ...

PAPPASENG TO UGI

PAPPASENG  BUGIS ( ppes) Pappaseng  berasal dari kata dasar paseng yang berarti  pesan  yang harus dipegang sebagai amanat, berisi nasehat, dan merupakan wasiat yang perlu diketahui dan diindahkan. Pappaseng dalam bahasa Bugis mempunyai makna yang sama dengan  wasiat  dalam bahasa Indonesia.  Pappaseng  dapat pula diartikan  pangaja’  yang bermakna nasihatyang berisi ajakan moral yang patut dituruti.  Dalam tulisan punagi (1983:1) dinyatakan bahwa pappaseng adalah wasiat orang tua kepada anak cucunya (orang banyak) yang harus selalu diingat sehingga amanatnya perlu dipatuhi dan dilaksanakan atas rasa tanggung jawab. Mattalitti (1980:5) juga mengemukakan bahwa  pappaseng  bermakna petunjuk-petunjuk dan nasihat dari nenek moyang orang bugis zaman dahulu untuk anak cucunya agar menjalani hidup dengan baik. Jadi,  pappaseng  adalah wasiat orang-orang tua dahulu kepada anak cucunya (generasi berikutnya) yan...

MAKALAH LANDASAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

BAB   I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pendidikan  manusia dapat memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Banyak pendidik yang memaksakan kehendaknya kepada peserta didik untuk melakukan hal yang mereka inginkan sedangkan peserta didik sendiri tidak membutuhkanya, maka  setiap guru dituntut untuk memahami teori psikologi pendidikan  agar  potensi yang ada pada peserta didik dapat dikembangkan berdasarkan tahap perkembangannya.  Banyak para ahli yang memaparkan tentang perkembangan  peserta didik diantaranya Piaget, Carl R. Rogers, Kohnstam.  Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Sementara itu, keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh tentang  pemahamannya dalam pendidikan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu...