Sejarah Bahasa Indonesia
Juwita Wabula
Di suatu ruangan yang biasa dipenuhi oleh banyak siswa dan siswi untuk
mengisi perut mereka, di saat bel istrahat berbunyi, terlihat di sudut ruangan
telah diduduki oleh empat orang siswi
yang sedang minum teh hangat sambil
mengobrol.
“Eh ... Sumpah tadi belajar sejarah sangat membosankan! Saya tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan”Ujar salah satu
siswi yang bernama Fifi. ”Ha? Sejak
kapan kita belajar sejarah perasaan tadi kita belajar bahasa Indonesia!” balas
seorang siswi yang berbadan sedikit berisi
atau sering dikenal dengan nama
Mia. ”Iya itu. Bahasa Indonesia, tetapi ‘kan kita belajar tentang
sejarah bahasa Indonesia jadi, tetap sajakan namanya sejarah “ Balas Fifi. ”kan
bagus Fi, kita jadi tahu asal –usul bahasa nasional kita” Jawab Ayu, siswi yang
duduk di sebelah Mia ’’Benar tuh, Ayu, kita sebagai penerus bangsa harus
mengerti sejarah bahasa nasional kita. Sebenarnya apa yang tidak kamu mengerti dari materi tadi?” Tanya siswi yang
sering dipanggil dengan sebutan Muli. “Banyak! Seperti kenapa awal mulanya
bahasa Indonesia itu dari bahasa Melayu.“ Jawab Fifi “Kan zaman dahulu itu
pusat perdagangan terbesar itu di bagian Sumatera yang menggunakan bahasa
daerahnya bahasa melayu, para pedagang yang ingin menjual hasil bumi mereka dalam
jumlah yang besar harus mengerti dan dapat menggunakan bahasa melayu. Jadi,
kebanyakan bangsa kita menggunakan bahasa Melayu.“ Jelas Ayu.” Oh, begitu! Terus
kenapa ada bahasa serapan Belanda?” tanya Fifi lagi.”
“Fifi, apa tadi kamu tidur? sampai tidak mengerti begini? ‘kan kamu bisa tanya ke ibu dosen!” Tanya Muli
dengan kecurigaannya.” Sepertinya memang dia tidur deh. Jadi, Fi, kata serapan
itu kata yang berasal dari bahasa lain, tetapi ejaanya disesuaikan dengan
penuturan masyarakat Indonesia seperti contoh tadi, ‘kan kamu bilang serapan
Belanda. Nah contohnya kabel, itu
dari bahasa Belanda bukan asli bahasa Indonesia!” Jelas Mia. Fifi terlihat
mengerti dengan menganggukan kepalanya ”Sudah mengerti sekarang, Fi?” Tanya
Ayu. ”Alhamdulillah sudah. Saya semakin tertarik dengan sejarah bahasa kita. Saya
ingin mempelajari bahasa kita lebih giat lagi, makasih ya teman-teman sudah
menjelaskan kepada saya.“ Jawab Fifi penuh semangat.
”itu gunanya teman, eh, .... ayo kembali ke kelas jam istrahat telah
berakhir” ajak Mia. Mereka segera beranjak dari kursi mereka dan meninggalkan
kantin untuk kembali ke kelas mengikuti pelajaran selanjutnya.
Comments
Post a Comment