Skip to main content

PENDEKATAN DALAM MEMEROLEH KEBENARAN

Dua pendekatan manusia untuk memeroleh kebenaran.
1.         Pendekatan nonilmiah, pendekatan nonilmiah ini adalah penemuan kebenaran secara alamiah tidak melalui upaya atau rekayasa manusia, betul-betul bersifat alamiah. Penemuan kebenaran melalui pendekatan ilmiah ini terdiri atas:
a.          Akal sehat, sesuatu yang dikatakan orang yang berakal sehat bisa dijadikan pertimbangan, tetapi orang yang tidak sehat semuanya tidak benar. Akal sehat adalah  serangkaian konsep dan bagan konseptual (konsep adalah rancangan pikiran, konseptual yang bersifat rancangan pikiran untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan). Bagan konseptual adalah seperangkat konsep yang dirangkaian  dengan dalil-dalil, hipotesis-hipotesis dan teori (adalah prasangka-prasangka untuk sementara diyakini kebenarannya, tetapi kebenaran yang hakiki adalah harus dibuktikan kebenarannya) mengapa banyak yang tidak pernah sekolah tetapi bisa menghasilkan penemuan misalnya, Prof. Hamka akal sehat juga harus ditunjang dengan pengalaman-pengalaman, rangkuman pengalaman itulah yang dicetuskan sebagai satu konsep, rangkuman pengalaman itulah yang menjadi pengetahuan. Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa. Akal sehat ini adalah orang yang mendapat ilham, akal inilah yang menjadi patokan. Namun, akal terkadang mengantarkan manusia menurut keyakinanya benar, tetapi pandangan orang lain tidak baik. Contoh: Pada hakikatnya apa yang dilakukan manusia itu pada pandangannya benar, sehingga kebenaran akal sehat itu  harus teruji melalui proses kesepakatan yang dinamakan norma (norma adalah kaidah yang diyakini oleh manusia, tetapi norma itu tidak universal)
b.         Prasangka, pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya, hal itulah yang menyebabkan akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. Apapun yang didapatkan oleh peneliti itu adalah sah, awalnya prasangka, tetapoi jika sudah diteliti, maka penemuan tersebut adalah benar. Setelah mendapat kebenaran, maka prasangka itu benar.
Penelitian nonilmiah ini bisa dibawa ke penelitian ilmiah yang menghasilkan pandangan awal bisa diterima ataupun bisa diterima. Misalnya: orang merokok tidak mampu berlari cepat dalam jarak 100 meter,
Prasangka adalah karakteristik ilmiah yang paling tinggi, seorang ilmuan tidak pernah puas berprasangka. Inilah yang menyebabkan orang ingin tahu terus menerus
c.          Pendekatan intuisi, intuisi adalah dorongan batin yang membenarkan sesuatu melalui proses yang tidak disadari atau tidak dipikirkan sebelumnya.   
d.         Penemuan kebetulan dan coba-coba, kemudian dilakukan eksperimen
e.          Pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis, artinya kewenangan.

2. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah diperoleh melalui pendekatan ilmiah yang dibangun di atas teori-teori tertentu. Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah yang sifatnya sistematik dan terkontrol berdasarkan data empiris. Ada beberapa kategori pembuktian suatu teori dalam penelitian.  Yang pertama adalah kategori menemukan teori, kategori ini adalah kategori tertinggi. Teori adalah pendapat atau pandangan yang diperkuat oleh hasil penelitian dari hasil argumentasi, yang digunakan untuk mengalisis fenomena-fenomena, contoh, fenomena kebahasaan menganalisis fenomena-fenomena. Kategori kedua adalah menguji teori, menguji teori  

Comments

Popular posts from this blog

MANTRA BUGIS MAKASSAR

MANTRA/  DOANGANG  ( doaG ) ANDI SAHTIANI JAHRIR Mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada anak keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam.  Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari alam, maka man

PAPPASENG TO UGI

PAPPASENG  BUGIS ( ppes) Pappaseng  berasal dari kata dasar paseng yang berarti  pesan  yang harus dipegang sebagai amanat, berisi nasehat, dan merupakan wasiat yang perlu diketahui dan diindahkan. Pappaseng dalam bahasa Bugis mempunyai makna yang sama dengan  wasiat  dalam bahasa Indonesia.  Pappaseng  dapat pula diartikan  pangaja’  yang bermakna nasihatyang berisi ajakan moral yang patut dituruti.  Dalam tulisan punagi (1983:1) dinyatakan bahwa pappaseng adalah wasiat orang tua kepada anak cucunya (orang banyak) yang harus selalu diingat sehingga amanatnya perlu dipatuhi dan dilaksanakan atas rasa tanggung jawab. Mattalitti (1980:5) juga mengemukakan bahwa  pappaseng  bermakna petunjuk-petunjuk dan nasihat dari nenek moyang orang bugis zaman dahulu untuk anak cucunya agar menjalani hidup dengan baik. Jadi,  pappaseng  adalah wasiat orang-orang tua dahulu kepada anak cucunya (generasi berikutnya) yang berisi petunjuk, nasihat, dan amanat yang harus dipatuhi dan dilaksanaka

MAKALAH LANDASAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN

BAB   I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan pendidikan  manusia dapat memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya. Banyak pendidik yang memaksakan kehendaknya kepada peserta didik untuk melakukan hal yang mereka inginkan sedangkan peserta didik sendiri tidak membutuhkanya, maka  setiap guru dituntut untuk memahami teori psikologi pendidikan  agar  potensi yang ada pada peserta didik dapat dikembangkan berdasarkan tahap perkembangannya.  Banyak para ahli yang memaparkan tentang perkembangan  peserta didik diantaranya Piaget, Carl R. Rogers, Kohnstam.  Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Sementara itu, keberhasilan pendidik dalam melaksanakan berbagai peranannya akan dipengaruhi oleh tentang  pemahamannya dalam pendidikan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu agar sukses dalam mendidik, perlu memahami